Mengisi Hari

Tuhan Karuniakan Akal dan Hati untuk Mendekat Pada-Nya

17.11.06

Empat Hari Menjelajah Jawa Timur

Berangkat dari ketidakpuasan program Kuliah kerja Lapangan (KKL), teman-teman sekelasku berinisiatif mengadakan study tour sendiri. Senin (13/11) pukul 14.00, 14 mahasiswa manajemen pemasaran reguler Universitas Negeri Semarang (Unnes) pun bertolak dari depan Masjid Ulul Albab (MUA).
Study tour memang dimaksudkan untuk menggali ilmu bisnis, langsung dari praktisinya. Yang diincar sih pengusaha kecil atau home industri. Kayaknya kami 'kapok' ke perusahaan besar seperti program KKL jurusan. Pertama, waktu mereka untuk menjelaskan terbatas. Trus juga kayaknya kurang relevan dengan jiwa wirausaha seperti yang diajarkan. Selain itu juga perlu prosedur administrasi yang cukup menyta energi. So, kami memilih usaha kecil di sekitar tempat tinggal anggota kelas.
Ini juga menguntungkan karena kami bisa nunut istirahat di rumah teman dan syukur-syukur dapat makan gratis (maunya). Yang jelas sasaran lain dari acara ini adalah mempererat persahabatan sampai nanti lulus kuliah!
Acara seperti ini memang bukan yang pertama bagi kelas kami. Sebelumnya, kami sudah melakukan 'ekspedisi' ke Batang dan Pekalongan. Sayangnya, waktu itu aku gak ikut. Baru kali ini aku bisa ikut. Target kami, kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya.
Kami berangkat dari stasiun Poncol pukul 15.05 dengan kereta api KRD bisnis. Cuma Rp 18.000 untuk perjalanan selama 5 jam! Ternyata banyak diantara kami yang baru pertama kali naik kereta api. Tak heran, kami pun asyik dan cuek membuat kegaduhan dengan lampu blitz kamera. Pose bareng dan berulang-ulang. Njlei rak!
Esoknya, kami mengunjungi kawasan mebel di jalan Brig. jend. Sutoyo kota Bojonegoro. Pertama, di UD Jati Kembang yang dikelola Ibu Sapuan dan anak-anaknya. Bu Sapuan pun bercerita panjang lebar dari awal terbentuknya kawasan mebel Bojonegoro samai perkembangan usahanya saat ini.
Kedua, kami mengunjungi UD Sadam yang didirikan Pak Sadam. Beliau yang ternyata dari Sukodono Jepara inilah perintis industri mebel di Bojonegoro. Awalnya, beliau adalah tukang kayu yang berkelana ke berbagai daerah. Tahun 1976, beliau mendapat pinjaman modal dati temennya dari Sumatra Panjaitan. Dari situlah mebelnya berkembang hingga sekarang. Mebelnya sempat pun menghiasi rumah keluarga cendana.
Dari sana, kami bertolak ke tempat wisata Wahana Bahari Lamongan (WBL). Di sana, kayak anak kecil saja. Menjelajahi berbagai wahana dari biosko 3D, rumah hantu, sampai playground! Kebanyakan pengunjungnya juga anak-anak SD dan SMP.
Rabu (15/11), kami menghabiskan hari ke Malang. Sasarannya, taman Selecta dan rumah Aik. Kami baru pulang kamis pagi pukun 05.00! Huh lelah. Tapi asyik.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home