Pasca Surabaya, Kembali ke Sekaran

Pelatihan Grafis di Surabaya kemarin paling tidak memberi tambahan ilmu. Terlepas dari semua yang bisa disebut kelemahan, saya merasa beruntung berada di sana. Lay-out ternyata bisa menjadi suatu hal yang menyenangkan. Kreatifitas dan seni yang mengagumkan bisa muncul kapan saja tanpa di duga.
Pernah saya menjawab teman, paling tidak di Surabaya saya bisa fokus latihan tanpa di "ganggu" user komputer lain atau temen-temen organisasi lain. Ini lebih menyenangkan meski hanya tahu kota Surabaya dari gedung Benedictus. Lainnya. peserta lain yang selalu menjadi inspirasi dan teman baik. Salut untuk mereka dari seluruh Indonesia (meski di Universitas sendiri juga seluruh Indonesia).
Namun di sisi lain juga merasa tidak nyaman meninggalkan temen-temen Hima yang "jungkir balik" mengurusi Munas Imapesi dan rangkaian kegiatan DET (Dinamika Ekonomi Terpadu). Belum lagi menyiapkan konsep acara untuk temen-temen baru 2005. Kalo dibuat beban, bisa jadi lebih baik dilepaskan, dan konsentrasi ujian semester.
Ada skala prioritas, saran yang sering diberikan. Itu mungkin yang harus dicoba untuk di "internalisasi". Orang hebat bisa lahir dari beban yang berat. Itu yang saya inginkan, berkesempatan menjadi orang hebat di masa depan, meski akhirnya .....mungkin malah tergencet. Sip, harus diakui Tuhan memang sumber segala inspirasi.