Mengisi Hari

Tuhan Karuniakan Akal dan Hati untuk Mendekat Pada-Nya

24.10.05

Ikhlas di bulan Ramadhan

Ramadhan memang selalu membawa hal yang berarti. Terlebih tahun ini. Banyak amanah di kampus disisi lain memang menghalangi untuk ber-uzlah. Namun dibalik itu justru menguji diri, ikhlas ber-ramadhan atau euforia semata.
Saat sedang bersemangat dan "bernafsu" untuk bercumbu dengan-Nya, menjalankan amanah memang menjadi hal yang dilematis. Kalau dikerjakan seperti biasa, ya apa bedanya dengan bulan non-ramadhan. Kalau ditinggal ya namanya amanah. Ujung-ujungnya sebenarnya juga satu, IKHLAS.
Kalau dibandingkan dengan bapak-bapak dan ibu-ibu kita yang mikirin umat, kayaknya kampus belum seberapa. Memang benar kata Presma Unnes, kita ini baru latihan belum berbuat sesuatu yang "sesungguhnya" untuk umat. Mumpung latihan ya sebaik mungkin. Bisa inovasi, bermanuver de el el. Kan ada yang mengarahkan.
Yang jelas, ramadhan tahun ini harus mendapat sesuatu yang berharga. Ngomong-ngomong ada ya yang lebih berharga di sini kecuali kekayaan hati? Hati yang Ikhlas dan Suci.